Manajemen Risiko Blogging itu penting. Karena apapun usahanya jika tidak dikelola dengan baik maka tunggulah saat kehancurannya. Begitupula dalam dunia blog, perlu adanya manajemen risiko untuk menghindari hal-hal yang tidak diiginkan.
Saat ini, aktivitas blogging tidak melulu hanya untuk mereka yang suka menulis catatan harian. Lebih dari itu, blog sudah dijadian sebagai media untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah, dengan berbagai macam cara. Ada puluhan sumber penghasilan blog yang saya tahu, tentu ini sangat menarik.
5 Cara Manajemen Risiko Blogging
Jika blog yang kamu kelola sudah menghasilkan, perlu yang namanya manajemen risiko. Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kamu bisa segera bertindak cepat mengambil keputusan yang terbaik. Berikut beberapa hal terkait manajemen risiko blogging.
1. Backup Blog Secara Rutin
Backup blog memegang peranan yang sangat penting sebagai data cadangan jika suatu saat blog yang kamu kelola itu error, dihack orang, atau rusak karena kesalahan teknis.
Jika dibackup secara rutin, setidaknya blog yang kamu miliki itu bisa dikembalikan seperti semula meskipun harus ganti atau pindah hosting.
Buat kamu pengguna Blogger, lakukan backup data postingan dan juga data template secara manual. Sedangkan bagi pengguna WordPress, gunakan plugin UpdraftPlus. Melalui bantuan tools ini, backup blog dapat dilakukan secara otomatis.
Lakukan backup secara berkala, baik mingguan atau bulanan.
2. Perkuat Keamanan Blog
Manajemen risiko blogging berikutnya adalah dengan memperkuat keamanan blog yang dimiliki. Untuk pengguna Blogger, keamanan blog sudah pasti terjamin karena hosting atau server yang digunakan milik Google. Artinya, kecil sekali kemungkinan atau bahkan tidak mungkin server milik Google dihack orang.
Yang perlu kamu perkuat bagi pengguna Blogger adalah password dan verifikasi 2 langkah menggunakan nomor HP.
Selain itu, jangan gunakan email yang terhubung dengan blog untuk kebutuhan lain. Kamu harus punya minimal 2 email, 1 email khusus untuk blogging, 1 email untuk keperluan umum.
Lalu bagaimana dengan pengguna WordPress ?
Untuk WordPress, kamu bisa menggunakan bantuan tools berupa plugin keamanan seperti Wordfence Security, iThemes Security, Acunetix WP Security, Brute Force Login Protection dan WP Antivirus Site Protection.
3. Lakukan Disavow Links
Cek secara berkala minimal 1 bulan sekali semua backlink yang masuk ke dalam blogmu. Pastikan semua backlinknya bersih dari spam dan backlink sampah.
Jika ada indikasi backlink spam atau sampah, segera lakukan disavow links di Google Search Console.
Jangan biarkan reputasi blog yang kamu kelola rusak dan jatuh posisi ranknya hanya gara-gara backlink yang gak bermutu. Jadi.. lakukan pengecekan secara berkala ya..
Untuk cek backlink, kamu bisa menggunakan tools seperti Ahrefs, Semrush, Majestic, Moz atau Ubersuggest.
4. Lakukan Antisipasi Boom Klik
Ini juga sangat penting dalam hal manajemen risiko blogging. Sebab di luar sana mungkin ada saja orang yang tidak suka dengan blogmu. Untuk mengantisipasi boom klik dari oknum yang tidak jelas, usahakan jangan share artikel di media sosial. Sembunyikan blog dari orang-orang sekitar, biarkan mereka secara natural menemukan tulisanmu di Google.
Untuk Blogger, kamu bisa memasang Script Anti Bom Klik di dalam template. Sedangkan pengguna WordPress, gunakan plugin Click Fraud Monitoring atau Ad Inserter Pro.
5. Cek Performa Blog Secara Berkala
Dalam dunia blogging ada yang namanya negatif SEO, yaitu optimasi blog dengan cara merugikan blog kompetitor. Pelan tapi pasti, blog yang mendapat serangan negatif SEO rankingnya akan drop dan berimbas pada turunnya jumlah visitor.
Untuk mengantisipasi hal itu, selalu cek performa blog secara berkala minimal dalam waktu 30 hari terakhir. Tools yang bisa kamu gunakan untuk cek performa blog antara lain :
- Google Search Console
- Google Analytics
- dan Ahrefs
Pantau perkembangan visitor, total klik, impresi dan juga posisi kata kunci. Jika tejadi penurunan yang tidak wajar, segara audit blog, dan lakukan optimasi on page maupun offpage.
Menurut kangmasian, kehilangan blog itu menyakitkan, tetapi kehilangan blog yang sudah rutin menghasilan rupiah setiap bulan itu lebih menyakitkan dan membuat down. Jadi.. rawat dan sayangilah blogmu.
Demikian informasi pentingnya manajemen risiko blogging. Semoga bermanfaat ya..